Jumat, 03 Mei 2013

Argo


Film ini berdasarkan kejadian nyata tentang penyelamatan 6 diplomat Amerika pada Revolusi Iran tahun 1979.  Gue akan cerita sedikit tentang true events nya. Jadi para revolusioner di Iran pergi ke kedutaan AS, dan menyandra 52 orang disitu selama 444 hari.  Tapi hanya 6 orang ini yang berhasil kabur, mereka bersembunyi di rumah Ken Taylor, seorang ambassador dari Kanada.  Keterlibatan CIA pada proses penyalamtan itu dirahasiakan atau classified.  Kejadian itu dikenal sebagai Canadian Caper.  Kejadian itu dipublikasikan atau declassified pada 1997 oleh Bill Clinton.




Terjadi kekacauan di Teheran, Iran, saat para revolusioner sudah tidak sabar dan segera menuju US Embassy.  Setelah satu per satu revolusioner itu masuk ke kedutaan, orang-orang di kedutaan berusaha menghancurkan dokumen-dokumen AS.  Para tentara yang berada di kedutaan juga berusaha menahan para revolusioner, tapi atasan mereka menyuruh mereka untuk tidak menembak para revolusioner.  Akibatnya, para revolusioner dengan mudah masuk ke gedung dan menahan semua orang disitu.

Well, tidak semua orang karena ada 6 diplomat yang berhasil kabur.  Diantaranya adalah Mark Lijek (Christopher Denham), dan istrinya Cora (Clea Duvall), Bob Anders (Tate Donovan), Joe Stafford (Scoot McNairy), dan istrinya Cathy (Kerry Bishe) dan Lee Schatz (Rory Cochrane). 

Ben Affleck berperan sebagai Toni Mendez, seseorang yang hidupnya boleh dibilang berantakan.  Rambut berantakan, belum bercukur, ditinggal istri dan anaknya adalah gambaran 'indah' hidup Mendez.

CIA mengadakan rapat dan memikirkan bagaimana caranya untuk mengeluarkan 6 diplomat itu.  They're so-called ideas were so lame!  Memberikan mereka identitas baru menjadi guru internasional, padahal sekolah-sekolah internasional sudah ditutup, dan menunggu musim semi untuk memberikan mereka sepeda dan peta agar mereka keluar sendiri.  Yah, mereka berpikir mobil orang Iran pastilah lebih lambat daripada sepeda -__-  Lalu Mendez menelpon anaknya, dan anaknya mengatakan ia sedang menonton "Planet of the Apes" dan disinilah lampu ide Mendez mulai menyala

Disini Mendez bekerja sama dengan John Chambers (John Goodman), seorang make-up artist yang telah bekerja dengan CIA untuk menyamarkan para agen, dan Lester Siegel (Alan Arkin), seorang produser.  Nah, Lester Siegel ini sebenarnya tokoh fiktif, hanya untuk mendramatisi suasana.  Siegel yang tadinya tidak mau membantu Mendez dan Chambers, luluh hatinya setelah melihat keadaan di Iran.

Gue rasa, film ini termasuk "Movie of the year" versi gue, termasuk juga The Dark Knight Rises, Frankenweenie, he Avengers, dan Life of PiThis movie is something you shouldn't miss.  Dan sayangnya, film ini tidak diputar di Indonesia dan tidak ada di Indonesia (jangan tanya dari mana gue bisa nonton nih film :p).

Jujur akting 99% aktor di film ini tidak ada yang berhasil membuat saya 'wow'.  Dalam artian, tidak ada yang buruk namun tidak ada yang dahsyat.  Yang berhasil menangkap mata saya hanyalah Arkin.  Dia benar-benar berhasil menjadi Siegel, dan dalam akting berhasil membayang-bayangi Affleck dan Goodman.  Akting Arkin penuh dengan energi, tapi energinya tidak berlebihkan sehingga memberikan kesan santai.  Gue harap Arkin bisa memenangkan Critics Choice Movie Awards dan Golden Globe, atau setidaknya 1 penghargaan.  Walaupun tidak ada yang membuat wow, semua aktor disini mempunyai chemistry yang baik di layar.  Gue suka aja interaksi diantara mereka.  Jujur, walaupun sebagai sutradara Affleck sangat berhasil, saya kurang suka aktingnya disini.  Dia sedikit blank dan kurang ekspresi di bagian tertentu.  Harusnya sih (menurut gue) Brad Pitt-lah yang mengambil peran ini.  Tapi bukan berarti akting Affleck parah.

Plotnya bagus, tidak terlalu membosankan dan tidak terlalu dramatik.  Yang gue suka dalam film ini, Affleck memberikan sedikit penjelasan tentang revolusi Iran sebagai prolog, dan penjelasan tentang the aftermath of Canadian Caper di bagian akhir film ini.  Ia juga memberikan foto orang-orang yang asli, sehingga penonton tidak begitu penasaran dan clueless.  Film ini cukup menegangkan, tapi menurut saya di tengah-tengahnya tegangannya tidak begitu tinggi, dan Affleck menyelamatkan dengan memberi sedikit 'bumbu'.

Affleck tahu kapan memperlihatkan si korban dan kapan memperlihatkan si pahlawan.  Dengan begitu, kita tahu bagaimana keadaan para diplomat, dan bahkan Affleck sempat memperlihatkan para sandera, membuat penonton menjadi peduli dan empati para diplomat.  Tapi bukan berarti film ini menjadi fokus ke para diplomat dan menghilangkan si pahlawan.

Bagian favorit gue? The punchlines are cool!

e.g : "This is the best bad idea we have, Sir"
reporter : What Argo means?
Siegel : Argo f**k yourself
"If I'm going to make a fake movie, it's better be a fake hit"

9,4/10

Dibawah ini adalah 6 diplomat Amerika yang asli, saat mereka sampai di Amerika

Kiri ke kanan : Cathy Stafford, Lee Schatz, Joe Stafford, Presiden Carter, Cora Lijek, Mark Lijek, Bob Anders
cr : letsnottalkaboutmovies
Dan ini adalah pamerannya
   Kiri ke kanan : Bob Anders, Cora Lijek, Mark Lijek, Cathy Stafford, Joe Stafford, Toni Mendez, Lee Schatz
cr : cineplex
Menurut gue, Bob Anders, Mark Lijek (jika Christopher Denham memakai kacamata), Joe Stafford, dan Lee Schatz sangat mendekati yang asli.

Poster Argo
Tony Mendez yang asli bersama Presiden Carter
cr : ourtiempo 
      wikipedia 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar