Minggu, 15 Juni 2014

Maleficent: A film with predictable plot and Angelina Jolie's stunning performance

I know you, I know you from once upon a dream.

comingsoon.net

Gue langsung menulis Maleficent dalam watchlist gue setelah gue menonton trailer-nya.  Hati gue langsung dicuri oleh penampilan Angelina Jolie, meskipun hanya sekilas.  Maleficent merupakan film fantasi 2014 yang disutradarai oleh Robert Stromberg dan ditulis oleh Linda Woolverton.  Film ini merupakan 'spin-off' dari film animasi Disney, yaitu Sleeping Beauty.  

Dahulu kala, ada dua kerajaan yang bermusuhan.  Moors, penuh dengan keindahan dan keajaiban.  Sedangkan kerajaan manusia....well, kita tahu realita 'seindah' apa.  Di Moors, ada seorang peri bernama Maleficent (Angelina Jolie).  Suatu hari, Stefan (Sharlto Copley) seorang bocah biasa dari kerajaan manusia, mencoba mencuri sesuatu dari Moors.  Malecifent menyuruhnya untuk mengembalikan barang yang ia curi dan ia mengantarkan Stefan pulang ke kerajaan manusia.  Maleficent dan Stefan berjabat tangan, namun Maleficent menarik tangannya kembali karena Stefan memakai cincin besi, dan peri tidak tahan besi.  Stefan pun langsung membuang cincin besinya.  Malecifent tersentuh dengan perbuatan Stefan.

Bertahun-tahun kemudian, persahabatan Stefan dan Maleficent renggang karena ambisi Stefan untuk menjadi seorang raja.  Sang raja berjanji akan mengangkat siapapun yang berhasil membunuh Maleficent.  Stefan pun merayu Malecifent untuk berbicara dengannya di malam hari.  Ketika Maleficent tertidur, Stefan tidak bisa membunuhnya.  Karena itu, Stefan hanya memotong sayapnya dan memberikannya kepada raja.  Maleficent bangun dan menemukan bahwa sayapnya dan Stefan telah menghilang.  Sakit hati, Malecifent berkelana di sekitar Moors tanpa tujuan pasti.  Malecifent menemukan seekor burung gagak dan mengubahnya menjadi manusia.  Maleficent memanggilnya Diaval (Sam Riley).

Waktu berjalan, istri Raja Stefan melahirkan seorang anak perempuan.  Anak perempuan itu bernama Aurora (Elle Fanning).  Malecifent mendengarnya dan langsung pergi ke istana.  As expected, dia memberinya kutukan.  Kutukan itu hanya bisa dipecahkan oleh true love's kiss, sesuatu yang tidak dipercayai oleh Malecifent.  

rickey.org

I'm not really surprised with the story.  I can even guess all the so-called 'twists', lol.  

Maleficent merupakan tokoh yang ditangani dengan cukup baik.  Padahal film Maleficent merupakan film komersil dengan durasi yang tidak panjang.  Kita tahu hubungannya dengan Stefan dan seberapa besar kuasa dan rasa cintanya pada Moors.  Though I wish more background story in the prologue.  Gue setuju dengan pernyataan Angelina Jolie bahwa bagian dimana sayap Maleficent dipotong oleh Stefan merupakan metafora dari pelecehan seksual.  Not just any sexual assault, tapi yang dilakukan oleh orang yang dipercayai oleh korban.  Apa yang biasanya terjadi pada korban pelecehan seksual?  Mereka merasa kecewa, marah, skeptis, dan menarik diri.  Maleficent menutup dirinya dengan membangun tembok duri yang besar di perbatasan Moors dengan kerajaan manusia.  Am I the only one who think how creepy it is to see Maleficent stalking watching Aurora 24/7?  Gue sih bakalan lapor polisi kalau tahu ada yang ngestalk gue 24/7, bahkan kalaupun gue tahu orang itu ternyata bias gue.  Bagi gue, Maleficent juga merupakan lambang dari manusia yang mengalami berbagai hal dalam hidupnya.  She falls in love, she's betrayed, she does her revenge, she regrets, and she seeks her redemption, just like ordinary humans.  Meskipun dia mempunyai tanduk dan melakukan kesalahan, those things don't make her a total bad guy.   

Tapi, Malecifent punya inkonsistensi kecil.  Maleficent dengan cepat menaruh ekspektasi dan kepercayaan pada Divial.  Walaupun hubungan mereka agak berbau master and servant, Maleficent punya kepercayaan yang cukup pada Divial.  Hal ini jarang terjadi pada seseorang yang telah dikhianati oleh orang terdekatnya.  Walaupun Maleficent tidak curhat atau sering mencurahkan perasaannya pada Divial, there's clearly some trust from her.   


I'm a bit confused by Stefan.  Bagaimana mungkin bocah yang dulu rela membuang cincin besinya malah akhirnya mengkhianati temannya?  Apakah Woolverton memang sengaja memberi porsi kecil kepada Stefan agar penonton tidak bersimpati kepadanya?  Gue rasa gak adil banget bagaimana penonton tidak mengetahui apa-apa tentang Stefan agar simpati dan perhatian penonton tertuju pada Maleficent.  I know, I know, this film is about Maleficent.  Tapi gue berharap Stefan mempunyai porsi background story yang cukup.  Apa yang membuat dia begitu terobsesi dengan posisi raja sampai mengkhianati temannya?  Kita bisa mengira-ngira bahwa hal itu disebabkan status ekonomi dan sosial, tapi akan susah bagi penonton untuk memahami dan bersimpati kepada Stefan.   

Aurora is just a blondie Mary Sue.  Karakternya dangkal karena Aurora hanya merupakan jalan untuk mengekspresikan dan way of redemption bagi Maleficent.  Sebenarnya kalau beneran niat bikin twist buat film ini, anaknya raja Stefan tuh laki-laki, bukan perempuan.  That's a real twist.  Tapi, gue agak terganggu dengan latar belakang Aurora.  Ia merupakan produk arranged-and-cold marriage, lalu ia dikutuk oleh seorang perempuan yang dikhianati ayahnya, lalu ia diasuh dengan tiga peri goblok, tapi ia malah diawasi oleh perempuan yang mengutuknya.  Hmm, that sounds like a cheerful and colorful story.  Oh well, as expected from a blondie Mary Sue, she has no problem in life and sees life as a world full of magical things.

dailymail.co.uk
Other than Jolie and Copley, gue gak terkesan dengan akting aktor lainnya.  Angelina Jolie emang keren, dia anggun, dingin, karismatik, dan dia berhasil banget mengkomunikasikan patah hati yang dirasakan Maleficent kepada penonton.  Tapi gue merasa akting Susan Sarandon di Enchanted lebih bagus daripada dia.  Copley juga bagus, terutama di bagian setelah Aurora dikutuk Maleficent.  Copley berhasil meyakinkan penonton betapa terobsesinya dia untuk menangkap dan membunuh Maleficent.  Apalagi make up-nya dia, seriously, kudos for the make up artist.  Also, I think I don't need to tell you guys how wonderful the visual effect is.  

Gue mungkin bisa menebak arah cerita Maleficent, tapi gue menghargai usaha sang penulis untuk membuat cerita klasik ini lebih segar dan modern.  Gue merekomendasikan film ini bagi mereka yang suka film-film ringan dan fantasi.  But if you look for a really twisted sorry, I'm affraid Malecifent may disappoint you.  6,8/10      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar