Rabu, 28 Mei 2014

The Chaser (2008)

pic cr: jediprincess.wordpress.com
Artikel ini bukan tentang lagu yang dinyanyiin calon suami gue alias Nam Woohyun alias Infinite.  Nope, The Chaser yang ini merupakan film misteri dan thriller 2008 yang ditulis dan disutradarai oleh Na Hong Jin.  Film yang masuk Festival Film Cannes ini juga dinominasikan penghargaan film, bahkan memenangkan beberapa di antara mereka.  Film ini mengadaptasi pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Yoo Young Chul, seorang pembunuh berantai yang juga melakukan berbagai kejahatan selain membunuh.  The Chaser sukses dalam segi pendapatan dan juga segi apresiasi, bahkan sampai dibanding-bandingkan dengan film Korea yang legendaris, yaitu Oldboy (2003).

Joong Ho (Kim Yoon Suk) merupakan seorang mantan detektif yang menjadi mucikari.  Status finansialnya memburuk saat dua 'pekerjanya' menghilang.  Dalam keadaan yang tertekan, ia akhirnya memaksa Kim Mi Jin (Seo Young Hee) untuk melayani salah satu klien, walaupun Mi Jin masih sakit.  Saat kembali ke kantornya, ia sadar bahwa klien yang sedang dilayani Mi Jin merupakan orang terakhir yang dilayani oleh dua 'pekerjanya' yang menghilang.  Ia menyadarinya ketika ia memeriksa nomor HP klien Mi Jin.  Sang klien, Ji Young Min (Ha Jung Woo) ternyata memesan Mi Jin bukan untuk melakukan seks, tapi untuk menyiksanya.  Mi Jin yang terperangkap ternyata tidak langsung parah namun memberikan perlawanan.  Di tengah-tengah penyiksaan Mi Jin, Young Min diganggu oleh sepasang suami-istri dari suatu gereja.  Young Min segera membunuh mereka dengan keji dan kabur menggunakan mobil mereka.

Namun takdir malah mempertemukan Young Min dengan Joong Ho.  Joong Ho yang tidak sengaja menabrak mobil Young Min, meminta nomor HP Young Min agar bisa diurus di asuransi.  Ia menyadari ada sesuatu yang aneh karena Young Min tidak segera memberikan nomor HP.  Apalagi noda darah di baju Young Min membuat Joong Ho semakin curiga.  Terjadi kejar-kejaran antara Young Min dan Joong Ho yang berakhir dengan Young Min yang babak belur.  Polisi tadinya ragu kalau Young Min memang menjual pekerjanya Joong Ho.  Tapi Young Min malah mengaku kalau ia tidak menjual mereka, tapi membunuh mereka.  Keadaan di kepolisian menjadi rumit karena pengakuan Young Min bertabrakan dengan insiden Walikota Seoul yang dilempari feses.

Kepolisian mengirim tim forensik ke rumah Mi Jin untuk memeriksa kecocokan DNA dengan darah yang ada di baju Young Min.  Di rumah Mi Jin, Joong Ho menemukan Eun Ji (Kim Yoo Jung), putri Mi Jin.  Awalnya, Joong Ho merasa terpaksa menemani Eun Ji.  Namun seiring berjalannya waktu, Joong Ho malah merasa bersalah dan bertanggung jawab pada Eun Ji.

pic cr: veehd.com

FILM INI LEBIH BAGUS DARIPADA MV THE CHASER - INFINITE *YAIYALAH* TAPI GUE TETEP SETIA SAMA KAMU KOK NAMU :*

Meskipun sama-sama ada unsur thriller sama misteri, The Chaser gak terlalu mirip sama Oldboy.  Kalau Oldboy itu misterinya lebih ke arah mengapa-gue-dikurung sedangkan The Chaser lebih kearah misteri pembunuhan.  Tapi dua-duanya bagus kok.  Mungkin beberapa orang harus bersabar untuk menunggu segala ketegangan dan atau misteri dari film ini.  Namun, lama-kelamaan, film ini akan semakin menegangkan. 

Film ini bergenre misteri, namun sebenarnya tidak ada lagi misteri yang ditawarkan.  Sepanjang film kita akan menonton para polisi dan Joong Ho mengumpulkan bukti yang bisa memberatkan Young Min.  Ini agak mengingatkan gue pada film Red Dragon karena penontonnya udah tahu pelakunya, kita hanya mengikuti bagaimana para penyelidik mengumpulkan bukti dan kesimpulan.  Anyway, pencarian bukti kriminal Young Min sangat rumit karena Young Min sering mempermainkan polisi, entah itu pura-pura tidak tahu alamat sampai tiba-tiba tidak mau mengakui pembunuhannya di depan seorang pejabat.

Gue gak ngerti kenapa *kayaknya* Kepolisian Korean punya image yang buruk, entah di film ini, Memories of Murders, sampe Miracle in Cell no. 7.  Di tiga film ini, para polisi memaksa 'tersangka' untuk mengakui kesalahan mereka atau memberikan semacam bukti atas kesalahan yang mereka lakukan.  Emang gak semua film Korea menggambarkan kepolisian Korea seperti itu, tapi hal ini membuat gue bertanya-tanya sebenarnya seberapa buruk atau baik kepolisian Korea.  Memories of Murders dan Miracle in Cell no. 7 memaksa 'tersangkanya' hanya untuk cepat-cepat menyelesaikan kasus (walaupun ada sedikit unsur agenda pribadi film MIC7), sedangkan The Chaser penggabungkan antara pemaksaan dan agenda politik.   

Gue mau mengadakan sedikit perbandingan antara The Chaser dan Memories of Murders.  Kalau Memories of Murders itu lebih emotional dan sinematografinya lebih artistik serta sisi forensik dan krimonologinya cukup kental.  The Chaser itu lebih sadis dan menegangkan, sinematografinya artistik juga sih, cuma lebih sering main di sudut pengambilan gambar.  Ada salah satu adegan pembunuhan yang menurut gue somehow mirip adegan anime di Kill Bill vol. 1.  Tahu kan adegan dimana O-ren Ishii (Lucy Liu) ngumpet di bawah kasur terus ada hujan darah?  Nah, kalau di The Chaser, Young Min membunuh salah satu korbannya dengan begitu keji dan tanpa perasaan, tapi Na Hong Jin menggunakan efek slow motion pada darah yang mengalir.  Musik pengiringnya juga bagus dan emosional banget.  Baik adegan film ini dengan adegan di Kill Bill, keduanya sama-sama sadis, tapi emosional dan indah, sehingga ada semacam ironi dan kontradiksi. 

SPOILERNYA BARU DIMULAI SEKARANG KOK     
   
pic cr: obscureandcure.blogspot.com
Film-film Korea Selatan cukup sering menggunakan aktor anak-anak, mulai dari film komedi Speedy Scandal sampe film action kayak Ahjussi (The Man from Nowhere).  Well, film The Chaser pun menggunakan aktor anak yang bernama Kim Yoo Jung.  I don't know if it sounds cliche or not, tapi kehadiran tokoh Eun Ji yang diperankan oleh Kim Yoo Jung justru menambah kepahitan dan sisi emosional pada film ini.  Eun Ji merupakan karakter yang tidak melakukan kesalahan, namun malah ia yang kehilangannya paling besar.  Ada salah satu adegan dimana seorang saksi secara gak sengaja memberi tahu Eun Ji kalau ada kemungkinan bahwa ibunya dibunuh.  Lalu Joong Ho dan Eun Ji menatap satu sama lain dengan ekspresi terkejut.  Gue rasa Joong Ho terkejut karena ia tidak menyangka bahwa si saksi akan mengatakan hal itu di depan Eun Ji.  Sekasar-kasarnya Joong Ho, ia tidak mau merenggut harapan Eun Ji, sekecil apapun.  Selain itu, juga ada beberapa adegan yang menunjukkan bahwa Joong Ho mau 'menanggung' Eun Ji, walaupun sebenarnya ia tidak bersalah atas kesialan yang menimpa Eun Ji.

Applause for Kim Yoon Suk's performance!  Gak sehebat Choi Min Sik di film Oldboy dan I Saw the Devil sih, tapi aktingnya keren banget.  Gue suka tokohnya yang mempunyai sifat 'senggol-bacok' dan suka ngomong kotor.  Ia mungkin bukan (mantan) detektif dengan gadget keren atau otak yang benar-benar cepat tanggap kayak Patrick Jane ato om Sherlock Holmes, namun ia jelas mempunyai insting seorang (mantan) detektif.  Di film ini, Joong Ho jelas seorang anti-hero, bukan protagonis.  Joong Ho mempunyai pekerjaan dan prinsip yang cukup berbeda dengan untuk ukuran protagonis.  Tapi itu yang membuat gue suka banget sama karakternya, karena ini membuktikkan bahwa walaupun ada orang luarnya tuh sensi kayak cewek lagi PMS ataupun ngomongnya udah kayak abang-abang terminal, dia bukanlah a real jerk. 

Gue agak malah agak kecewa dengan penampilannya Ha Jung Woo.  Memang ada beberapa permainan psikologis & otak dan aktingnya gak jelek-jelek amat, tapi gue tetap kurang puas dengan penampilannya dia.  Entahlah, dia masih belum menyaingi Lee Woo Jin (Yoo Ji Tae) dari film Oldboy (2003).  Gue rasa hal ini karena tokoh Young Jin kurang mendapat screentime aja.  Tapi di sisi lain, kalau Na Hong Jin memberikan Young Jin lebih banyak screentime, mungkin film ini bakalan lebih panjang dengan adegan yang bertele-tele.

Overall, The Chaser is a film with a balance in art, emotion, beauty, thriller, and violence.  10/10

 

1 komentar:

  1. Bukan Oldboy, bukan Hello Ghost. Film ini yang sukses bikin gue terus mantengin perfilman Korea Selatan.

    BalasHapus