Yoo Il Han (Kim Rae Won) adalah seorang sutradara drama musikal yang ingin sekali pergi ke Broadway. Sebenarnya kepergiannya ke Broadway dibatalkan, namun karena kesombongannya ia berlagak sibuk dan jual mahal.
Il Han mengikuti kontes drama musikal "King Joseon" di TV bersama empat sutradara lainnya. Mereka harus memilih lima anak untuk menjadi aktor mereka tanpa melihat wajahnya. Il Han dan sutradara Min ternyata memilih anak Korea-Filpina bernama Yeong Gwang (Ji Dae Han).
Alasan gue nonton film ini tentu saja buat lihat om Giraffe, eh Kwangsoo!
Selain Lee Kwang Soo, gue gak punya ekspektasi apa-apa sama film ini. Gue gak cek review-nya ataupun alurnya. Jadi agak gak nyangka juga ternyata film ini membahas masalah orang campuran disini.
Pengetahuan gue tentang kebudayaan Korea sebenarnya pas-pasan sih. Gue pernah baca blog kalau ternyata orang Korea juga agak diskriminatif. Nope, bukan masalah agama, tapi masalah kulit. Orang Asia Tenggara yang notabene berkulit lebih gelap daripada mereka, sering diacuhkan. Bahkan, orang Korea sendiri yang punya kulit lebih gelap juga sering diacuhkan. Tapi sejauh ini gue belum dengar ada artis Korea yang ganti kulit kayak Michael Jackson.
Di paruh pertama film, gue kurang bisa merasakan chemistry antara Kim Rae Won dan Ji Dae Han. Cukup terasa ada sesuatu yang off dari mereka. Apalagi saat-saat terakhir yang sepertinya 'menggantungkan' nasib hubungan karakter mereka berdua. Gue sih lebih suka Cha Tae Hyun dan Wang Seok Hyun di Speedy Scandal. Tapi sebagai individual, mereka cukup bagus. Kim Rae Won berhasil menjadi sosok sutradara yang annoying, tapi di bagian selanjutnya Kim berhasil menjelma sebagai 'manusia baru'. Orang yang lebih peka dan baik. Gue gak ada masalah dengan aktornya, tapi justru gue punya masalah dengan karakternya. Film ini kurang menggali motif-motif Il Han. Il Han digambarkan sebagai orang yang sombong, tapi ada indikasi dia bukan orang kayak ataupun dramanya sukses. Bahkan dia sempat bekerja sebagai janitor. Film ini tidak menunjukkan mengapa Il Han bisa berubah menjadi orang sombong. Begitu juga ketika dia berubah menjadi orang yang baik. Ada beberapa saat dia terlihat tersentuh dengan kerja keras Yeong Gwang, tapi kelakuannya tetap annoying. Jadi perubahannya terasa agak mendadak.
To be honest, Ji Dae Han isn't my favorite little actor. Masih terasa agak kaku. Emang sih dia bisa nyanyi, but he couldn't speak with his eyes. I just couldn't connect with his eyes. He's not bad, but he's not that good either. Aktor lainnya seperti Lee Min Sung, Kwang Soo, dan Jo An juga bagus. Gue suka banget penampilan Hwang Yong Yeon. Dia berperan sebagai Seong Jun, temannya Yeong Gwang. Lucu banget! Walaupun adegan nangisnya masih harus dilatih. 90% humor di paruh pertama film ini diberikan oleh penampilan Hwang. Setelah ia menghilang, humornya juga ikut menghilang. -__-"
Bagus juga film ini mengangkat masalah ras di Korea dengan cara yang tidak preachy. Film ini memang tidak preachy, sayangnya paruh kedua film ini terasa terlalu dramatik for my liking. This film is so emotional, but it's not deep. Adegan-adegan menyentuh itu hanya terasa sebagai pancingan air mata penonton. Walaupun cukup banyak yang nangis, gue tetap merasa paruh kedua agak berlebihan. Pancingan tangisan dari film yang paling bagus tetap Hello Ghost. Dan beberapa adegan menyanyi juga terasa membosankan dan kepanjangan, walaupun ada beberapa yang menarik dan sangat bagus.
A Wonderful moment is good, but not that wonderful. 6/10
pic cr :
asianwiki.com
s1askactor.com
gw juga ngga tahu seberapa ekstrim diskriminasi warna kulit di korea. tapi kalo di beberapa negara tetangga lumayan ekstrim juga loh. di indonesia gimana ya, kalo bule kaukasia sih di idolakan kayanya, tapi ngga tau kalo yang berkulit gelap.
BalasHapusanyway, added ur link :D
tau gak link filemnya??
BalasHapussusah banget di carii, malah ada yang cuma setengah jalan doangg,,
tolong dong, pngen bnget nih nnton ni film ><
kok aku tersentuh banget dengan film ini.... kesal diawal.. namun di ending berlinangan air mata.. hahahaha...
BalasHapus